Jumat, 02 Maret 2012

FASILITAS UNTUK PRAKTIKUM DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)

FASILITAS UNTUK PRAKTIKUM  DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)
Makalah

Diajukan untuk memenuhi salahsatu tugas mata muliah Teknik Penulisan dan Presentasi yang dikumpulkan pada tanggal 15 Februari 2012




Disusun oleh :
Shanti Astri Noviani
1000196




PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2012
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
       Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan sekolah menengah yang setara dengan  Sekolah menengah atas. Namun SMK lebih mempersiapkan peserta didiknya untuk dapat terjun langsung ke lapangan pekerjaan setelah lulus. Oleh karena itu di SMK siswanya dituntut untuk memiliki keahlian-keahlian yang sesuai dengan bidang yang dipilih mereka.
Supaya siswa SMK lebih paham dan menguasai keahliannya, Fasilitas di SMK haruslah lebih mendukung proses belajar mengajar, Alat-alat praktek serta media pembelajaran lainnya yang dapat menunjang proses belajar mengajar. Karena tanpa fasilitas belajar seperti alat-alat praktek yang menunjang siswa SMK tidak akan bisa  belajar dengan maksimal sesuai dengan kurikulum pendidikan kejuruan. Fasilitas-fasilitas praktek yang ada di sekolah harus selalu diperbaharui supaya setelah lulus nanti ketika bekerja di industry lulusan dapat beradaptasi sesuai zamannya.
1.2 Rumusan Masalah
   Di Indonesia, masih banyak sekali SMK yang belum memiliki fasilitas menunjang bagi siswa-siswanya. Masih seringa adanya istilah SMK sastra yaitu guru hanya menerangkan atau memberi pembelajaran dengan berbicara di depan kelas saja tanpa di dukung oleh fasilitas praktek yang mengajar. Padahal mata pelajaran di SMK itu kebanyakan berhubungan dengan praktek yang harus difasilitasi oleh sekolah.
Fasilitas praktik yang ada di sekolah kejuruan saat ini sangat jauh dari harapan yang sesuai dengan tuntutan  kelulusan siswa pendidikan kejuruan. Dengan kenyataan fasilitas yang ada sangat jauh untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.

1.3 Tujuan
       Adapun tujuan Fasilitas Belajar bagi siswa SMK adalah :
-    Mendorong motivasi siswa untuk belajar
-    Siswa dapat mempraktekan materi yang telah dipelajarinya langsung sehingga dapat lebih paham
-   Guru lebih mudah menyampaikan materi serta dapat membimbing langsung praktek
-   Supaya setelah siswa SMK dapat mengetahui dan ahli dalam bidangnya karena telah belajar ketika praktek
-    Membantu mengembangkan kreativitas siswa dengan adanya fasilitas belajar yang menunjang di SMK.




1.4 Manfaat
       Adapun manfaat fasilitas belajar yang mendukung untuk proses belajar siswa SMK adalah :
-          Siswa dapat memiliki pandangan untuk di dunia kerja sesuai keahlian mereka
-          Dengan fasilitas belajar yang mendukung, proses belajar mengajar akan lebih mudah dan jelas
-          Sangat membantu guru dalam proses pembelajaran
-          Siswa dapat menemukan penemuan-penemuan baru melalui praktek yang dilaksanakannya ketika berada di bengkel kerja sekolah.



































BAB 2
PEMBAHASAN
2.1  Pentingnya Bengkel Kerja Sekolah Bagi Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Kriteria pendidikan kejuruan adalah mempersiapkan individu untuk dapat memiliki kemampuan atau keahlian di lapangan pekerjaan di dunia industri. Oleh sebab itu idealnya fasilitas praktik yang ada di SMK harus mendukung pelaksanaan kompetensi – kompetensi yang ditargetkan dalam kurikulum dapat di laksanakan dalam pembelajaran praktik. Fasilitas-fasilitas yang ada di sekolah harus selalu mengikuti perkembangan teknologi sehingga lulusan pendidkan kejuruan akan selalu dapat beradaptasi dengan perkembangan zaman pada dunia industri.
Bengkel kerja sekolah adalah salahsatu fasilitas sekolah berupa tempat, ruang, yang biasa dipakai oleh guru maupun siswa untuk proses belajar mengajar. Dalam bengkel kerja sekolah ini dipakai untuk praktikum, tujuannya supaya di bengkel kerja sekolah ini siswa dapat menemukan hal-hal baru, pemikiran-pemikiran baru, atau teori-teori baru yang dapat meningkatkan kreativitas siswa untuk memiliki keahlian dibidangnya.
Bengkel kerja sekolah ini sangat penting keberadaannya untuk SMK karena dalam bengkel kerja sekolah siswa dapat memiliki pengalaman belajar dengan cara berinteraksi langsung dengan alat dan sumber belajar yang ada di bengkel kerja sekolah, sehingga pemikiran-pemikiran kreatif siswa akan muncul dan dapat menemukan cara-cara baru yang dapat dikembangkan sesuai kreativitas siswa.
       Pengelolaan bengkel kerja sekolah terdiri dari tiga yaitu :
-          Perencanaan
-          Pengorganisasian
-          Pengawasan

Adapun peran dunia usaha atau industri bagi siswa SMK adalah sebagai tempat yang sangat relevan untuk menunjang proses pembelajaran praktik ketika di sekolah kurang dapat menunjang. Maka siswa SMK diberi kesempatan untuk ikut belajar di industri dengan praktek industri dilapangan.

Mengingat sangat pentingnya bengkel kerja sekolah di SMK untuk menunjang proses belajar mengajar maka setiap SMK harus memiliki fasilitas tersebut. Meskipun pada kenyataannya masih banyak sekolah kejuruan di Indonesia yang belum memiliki fasilitas yang memadai untuk menunjang siswanya supaya dapat mengembangkan kreativitas sesuai dengan keahlian yang dimilikinya. Oleh karena itu peran pemerintah sangat diperlukan dalam hal ini untuk mengembangkan fasilitas-fasilitas yang ada di sekolah kejuruan di Indonesia. Supaya lulusan sekolah kejuruan dapat lebih bermutu dan memiliki keahlian khusus yang sesuai dengan bidang yang ditekuninya ketika belajar di SMK, sehingga Sekolah menengah kejuruan (SMK) dapat menghalsilkan lulusan-lulusan yang berkualitas dan diterima dengan baik di industri.



2.2 Pengaruh Fasilitas Belajar Terhadap Proses Belajar Mengajar di Sekolah Menengah     Kejuruan (SMK)
       Kegiatan belajar mengajar di sekolah akan lebih efektif jika media pembelajaran di sekolah menengah kejuruan memadai, karena SMK itu selain harus menguasai teori-teori umum juga harus dapat memiliki keahlian dalam prakteknya. Seperti hal nya di SMK jurusan bangunan, siswa nya harus dapat mempraktikan atau dapat membuat adukan selain mengetahui teori-teorinya, atau dapat membuat peralatan kayu dengan mengenal alat-alat yang digunakan seperti mesin bubut, mesin pemotong kayu, jig saw, belt saw, circular saw dan lain-lain selain mengetahui teori serta menggambar konstruksinya.
       Oleh karena itu, jika tidak di dukung dengan fasilitas bengkel kerja sekolah para siswa tidak dapat menjalankan praktik dengan baik. Atau alat dan bahan yang digunakanpun harus disediakan oleh sekolah untuk menunjang kegiatan praktikum di sekolah. Dengan tersedianya alat dan bahan serta fasilitas lain yang menunjang tentunya akan berpengaruh untuk mengembangkan kreativitas siswa sesuai bidang keahliannya. Bagaimana Jika keadaan sekolah yang belum menunjang fasilitas tersebut? Sepertinya akan sangat kurang maksimal dalam memahami materi yang disampaikan. Guru akan sulit untuk memberikan bimbingan karena tidak disertai dengan praktik langsung dengan benda yang dijadikan bahan ajar. Maka dari itu pemerintah perlu memperhatikan keadaan yang seperti ini karena di Indonesia pun masih banyak SMK yang sering disebut dengan istilah SMK Sastra, yaitu SMK yang gurunya hanya bercerita di depan kelas tanpa adanya fasilitas untuk mempraktikan materi yang seharusnya dipraktikan langsung oleh siswa.
       Selain dapat meningkatkan kreativitas siswa untuk memiliki keahlian-keahlian, adanya bengkel kerja sekolah juga akan menumbuhkan rasa ingin tahu bagi siswa dan menumbuhkan motivasi belajar yang sangat tinggi. Karena dengan adanya alat dan bahan praktek yang menunjang di bengkel kerja sekolah siswa akan merasa terlatih dan akan terinspirasi untuk membuat penemuan-penemuan baru. Lain halnya dengan sekolah yang belum memiliki fasilitas-fasilitas praktik yang menunjang, siswa pun akan pasif dalam belajar karena tidak mengenal sumber belajar yang konkrit jika hanya mendengarkan cerita atau hanya melihat gambar yang diperlihatkan oleh guru.
       Adapun yang bertanggung jawab mengadakan fasilitas bengkel kerja sekolah adalah kepala bagian prasarana di sekolah dan kepala bengkel di sekolah. Selain mengadakan fasilitas, tanggung jawab lain adalah merawat bengkel kerja sekolah dan memperbaiki barang-barang yang rusak. Pengelolaan bengkel kerja sekolah ini sangat penting dalam komponen pengajaran dalam bidang kerja untuk latihan siswa. Siswa dapat memakai bengkel kerja sekolah kapan saja baik ketika ada jam pelajaran maupun tidak. Siswa bisa membuat eksperimen dan menghasilkan penemuan-penemuan baru yang dapat meningkatkan  kreativitas siswa sehingga dapat menghasilkan lulusan yang kompeten.
2.3  Kendala yang Dihadapi untuk Pengadaan Fasilitas Praktik di SMK
              Dalam memenuhi kebutuhan pengadaan suatu fasilitas sekolah, tentunya sekolah akan menghadapi beberapa kendala, diantaranya :
-          Penyesuaian alat-alat maupun bahan
-          Penyesuaian alat dan bahan dengan jumlah siswa
-          Sistem penggandaan alat dan bahan
-          Tingkat kemampuan dan kepedulian guru dalam mengelola fasilitas tersebut.
2.4  Upaya dalam Mengatasi Kendala-Kendala yang Dihadapi dalam Proses Belajar Mengajar Praktik di SMK :
-      Tidak menyimpang dalam mencapai tujuan keterampilan
-      Memanfaatkan peralatan yang ada dengan baik
-      Merawat Fasilitas yang ada supaya baik siswa maupun guru dapat mengoptimalkan proses belajar mengajar
-      Perhatian pemerintah juga sangat penting dalam mengupayakan fasilitas-fasilitas di SMK khususnya bagi SMK yang belum memiliki fasilitas praktek yang memadai.
















      

BAB 3
PENUTUP
3.1  Simpulan
       Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) bertujuan untuk mempersiapkan peserta didiknya menjadi tenaga ahli yang kompeten setelah lulus. Oleh karena itu proses belajar mengajar di SMK tidak hanya berada di dalam kelas saja, melainkan harus disertai dengan praktikum. Oleh karena itu, Sekolah Menengah Kejuruan harus difasalitasi oleh tempat kerja praktek yang memadai supaya siswa-siswanya dapat belajar dan dapat melatih kreativitasnya untuk mempersiapkan mentalnya di industri lapangan pekerjaan.
3.2  Saran
       Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang ada di Indonesia sebaiknya harus memiliki fasilitas yang memadai untuk keperluan belajar praktik siswanya. Hal ini karena SMK harus mempersiapkan siswanya untuk dapat memiliki keahlian pada bidang yang dipelajarinya. Selain itu guru SMK juga harus dapat memotivasi siswanya untuk dapat meningkatkan kreativitasnya supaya nanti mereka akan terlatih.
       Selain guru, pemerintah juga perlu ikut mendukung dengan cara memberikan fasilitas yang merata bagi seluruh sekolah menengah kejuuruan di Indonesia.



            



DAFTAR PUSTAKA
Sumarno , Alim. (2011) e-learning unesca (jumat 05 agustus 2011), [Artikel]. Blog. Tersedia : http://elearning.unesa.ac.id/myblog/alim-sumarno/pengaruh-persepsi-siswa-tentang-fasilitas-belajar-dan-kompetensi-guru-smk [ 10 Februari 2012]

repository.upi.edu/operator/upload/s_ktp_043811_chapter1.pdf

1 komentar:

  1. mohon komentar serta kritik dan sarannya ya kawan.. kita sama-sama belajar...

    BalasHapus