Kamis, 08 Maret 2012

Tips Agar Tidak Malas Mengerjakan Tugas

terkadang, tugas bagi mahasiswa merupakan salah satu sosok yang menakutkan dan merupakan salah satu penghambat untuk liburan di weekend hehe.. nah supaya ga numpuk di akhir nih, tugas selesai tanpa ganggu weekend juga.. Ada beberapa tips-tips supaya tidak malas mengerjakan tugas yang dikutip dari kompasiana.com ce..ki..dot ;



1.  Niat
ini penting bgt sob, kalo mau ngerjain sesuatu itu musti diniatin dulu..klo kagak ada niat? ya gimana mau jalan rencana elu selanjutna.. OK mulai sekarang niat..!!

2. Tekad
ini ampir sama ame yang diatas, tapi coba tebak apa bedanya? kagak yau? klo niat itu muncul dari dalem hati,tapi kalau tekad? itu muncul dari perilaku kita… So kalo udah niat segera bulatkan tekad.. dengan begitu pasti kita akan tergerak untuk ngelakuin yang kita niatin tadi..

3. Talk Less Do More
kamu kagak usah banyak omong, yang penting cepet bertindak aja, ntu tugas-tugas kamu yang udah numpuk jangan cuman dipentelengin doang…Mereka itu (tugas-tugas kamu) minta segera dijamah..hehe

4. Ingat Sosial Network itu bisa kapan aja.
Kadang kita kalo nyari sumber buat tugas, selalu pake internet. Iye jkagak? Nah disitu ada godaan terbesar, SOSIAL NETWORK..
siapa sih yang gak mau punya banyak temen, punya banyak kenalan, atau informasi dari temen kita yang ade diluar negeri dari sosial network.. emang seru sih, bukan cuman share info doang, kita bisa olok-olokan, ngegosip, melepas kangen *alah* de el el dah pokoknya..
tapi sekali lagi ingat!! elu pada mesti ngebatasin pemakaian ntuh sosial netwok..

5. Ingat terus ama yang DIATAS (Tuhan YME)
Dengan kita ingat, percaya, dan selalu takwa padanya, insya allah -Dia juga akan memberikan  balasan yang setimpal..
6. Kalo ngantuk ato Capek bagaemane?
GAMPANG…
klo ngantuk? kamu cuci muka aja pake aer es..
klo capek? kamu istirahat pulihin tenaga dulu, tenangin pikiran sambil dengerin lagu yang kamu suka..
begitu capek ilang, mood pasti datang..
silahkan coba..

bloger juga mau ngerjain tugas tadinya, eh malah kesangkut d blog xixi  :)
udah ah.. pensil udah ngajak menari-nari buat ngerjain tugas nh.. hoho





Rabu, 07 Maret 2012

ARTIKEL : PENULISAN KARYA ILMIAH


Karya ilmiah merupakan suatu argumen seseorang yang isinya menyampaikan pemikiran atau ide-ide serta teori yang dapat dikatakan logis dan teoritis serta bersifat ilmiah. Dalam karya ilmiah terdapat masalah-masalah yang di dalamnya berisi penyelesaian masalah yang diambil dari pengalaman yang diperkuat oleh teori sebagai rujukan.
            Oleh karena itu, seorang pendidik haruslah dapat memahami dan membuat karya ilmiah dengan baik dan  benar karena seorang pendidik dituntut untuk melakukan penelaahan tanpa henti serta bertanggung jawab supaya keilmuannya dapat diterima dan bermanfaat bagi masyarakat. Penulisan karya ilmiah harus berdasarkan fakta dan tidak bersifat mengada-ngada.
Di Perguruan tinggi khususnya jenjang S1, mahasiswa banyak sekali dituntut untuk dapat membuat karya ilmiah yang biasanya disebut laporan praktikum, makalah, serta skripsi yang dijadikan tugas akhir.
Tujuan karya ilmiah adalah  sebagai berikut :
-          Sebagai sarana untuk mengungkapkan pemikiran atau ide-ide yang logis dan bersifat ilmiah
-          Mahasiswa dapat lebih kreatif dalam mengembangkan keahlian menulis sehingga tidak hanya menjadi pembaca saja tetapi dapat juga menjadi penghasil karya ilmiah
-          Melatih keterampilan dasar bagi mahasiswa dalam melakukan penelitian
-          Mahasiswa dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya yang dituangkan dalam bentuk karya ilmiah yang diperoleh dari hasil studinya sesuai dengan jurusannya.
Dan  manfaat dari penulisan karya ilmiah adalah sebagai berikut :
-          Dapat memperluas pengetahuan baik bagi pembaca maupun bagi penulisnya
-          Melatih keterampilan membaca dengan efektif
-          Melatih untuk dapat menggabungkan suatu fakta dengan pendapat dari berbagai sumber
B. DASAR-DASAR PENULISAN KARYA ILMIAH
Menulis karya ilmiah haruslah berdasarkan fakta dan pengalaman yang diperkuat dengan teori ilmiah. Oleh karena itu dalam menulis karya ilmiah harus diphami pula dasar-dasar penuilisannya supaya disusun dengan baik dan benar. Karya ilmiah harus ditulis secara singkat,padat dan jelas. Adapun dasar-dasar dalam penulisan karya ilmiah, yaitu :
-          Objektif atau berdasarkan kondisi sebenarnya (faktual)
-          Hal-hal yang ditulis dalam karya ilmiah bersifat aktual atau terkini
-          Karya ilmiah juga dapat berfungsi sebagai wahana untuk memberikan argument berupa  kritikan yang tentunya kritikan yang bersifat membangun
-          Dalam membuat karya ilmiah pembahasaannya pun harus bersifat jujur, lugas, dan tidak mengatasnamakan pribadi.
-          Tulisan dalam karya ilmiah harus efektif dan efisien supaya memiliki daya tarik tingggi.

C. TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH
A. Teknik Pengetikan
      Pengetikan dalam karya ilmiah seperti makalah, skripsi, tesis, disertasi ada aturannya dalam teknik pengetikan. Yaitu menggunakan kertas HVS dengan berat 70-80 gram dan ukuran A4. Adapun aturan penulisannya adalah sebagai berikut :
-          Diketik menggunakan komputer dengan huruf jenis Times New Roman, dengan font size 12 dan dicetak dengan quality letter.
-          Isi bab dan judul diketik dengan 2 spasi
-          Batas tepi kiri, tepi atas, tepi kanan, dan tepi bawah masing-masing adalah kurang lebih 4 cm, 4 cm, 3 cm, 3cm.
-          Pengetikan di komputer untuk tiap paragrap menggunakan 1 tab
-          Penulisan judul bab dan sub-sub judul menggunakan huruf kapital semua
-          Cara penomoran ada 2 cara yaitu
Cara satu         : 1.,A.,1.,a.,1),a),(1),(a)
Cara dua          : 1., 1., 1.1, 1.1.1, dan seterusnya
B. Sampul Luar
            Sampul luar dalam menulis karya ilmiah harus menggunakan huruf  kapital, tidak diperbolehkan menggunakan singkatan, jika ada sub judul maka huruf besar haya di tulis pada awal kata saja. Kemudian ditulis maksud penulisan karya ilmiah tersebut logo universitas atau lembaga tertentu, nama penulis, nomor induk penulis, kemudian nama lembaga atau universitas yang bersangkutan dumulai dari tingkat program studi, jurusan, fakultas kemudian nama universitas, dan tahun penulisan.
C. Sampul Dalam
            Isinya sama dengan yang ditulis dengan sampul luar.
D. Halaman Pernyataan
            Halaman pernyataan ini bertujuan untuk pernyataan keaslian karya tulis bahwa karya tulis yang dibuat bkan hasil plagiat dari oranglain.
E. Halaman Persetujuan
            Di tungkat universitas biasanya halaman persetujuan ini disediakan khusus untuk tanda tangan persetujuan dari dosen atau pembimbing yang bersangkutan.
F. Cara menulis kutipan dan sumber kutipan
Bagi seorang penulis mengutip memang perlu dihindari. Namun dalam keadaan terpaksa mengutip memang diperbolehkan. Akan tetapi pengutip harus bertanggungjawab atas kesalahan yang ada dalam kutipan atau ketidakbenaran dari kutipan. Sebaiknya penulis yang mengutip dari kutipan perlu mencantumkan dalam catatan kaki bahwa ia mengutip dari sumber itu dengan menggunakan kata “dikutip dari”
1.Kutipan ditulis dengan menggunakan “dua tanda petik” yaitu jika kutian merupakan kutipan pertama atau dikutip dari penulisnya. Jika kutipan itu diambil dari kutipan, maka kutipan tersebut ditulis menggunakan ‘satu tanda petik’
2. Jika kalimat yang dikutip terdiri atas 3 baris atau kurang kutipan ditulis dengan menggunakan tanda petik sesuai dengan aturan dan penulisannya digabung ke dalam paragraph yang ditulis oleh pengutip dan diketik dengan jarak 2 spasi.
3. Jika kalimat dikutip lebih dari 4 baris atau terdiri dari empat baris maka diketik menggunakan satu spasi saja.
4. Jika bagian dari yang dikutip ada bagian yang dihilangkan maka penulisannya diganti dengan tiga buah titik.
G. Cara Menulis Angka
·         Ditulis dengan kata apabila angkanya kurang dari 10
·         Ditulis dengan angka arab apabila angkanya lebih dari 10
·         Untuk simbol kimia, matematika, statistika, penulisan dilakukan sesuai aturan yang berlaku.
H. Cara Menulis Singkatan
·         Untuk penulisan pertama kali suatu nama harus ditulis lengkap lalu diikuti singkatan resmi dalam kurung
·          Untuk penulisan berikutnya disingkat tanpa perlu menuliskan kepanjangannya
·         Singkatan tidak  resmi tidak boleh digunakan
I. Cara Menulis Daftar Pustaka
·         Disusun secara alfabetis
·         Nama penulis di balik jadi yang ditulis terlebih dahulu adalah nama belakangnya
·         Tahun terbit
·         Baris pertama diketik dengan memulai pada pukulan pertama dan seterusnya diketik dengan pukulan kelima atau dalam komputer 1 tab. Sedangkan jarak antara baris satu dengan yang lainnya ada satu spasi, dan jarak antara sumber satu dengan sumber berikutnya ada 2 spasi.
J. Cara menulis Daftar Pustaka Berdasarkan JenisSumber yang Digunakan
1. Sumbernya jurnal
Penulisannya mengikuti urutan berupa nama belakang penulis, nama depan penulis (disingkat) tahun terbit , judul artikel ditulis menggunakan tanda petik, judul jurnal dengan huruf miring/garis bawah dan tulis penuh, nomor volume dengan angka arab digarisbawahi nomor halaman dari nomor halaman pertama sampai halam terakhir

2. Sumbernya Buku
            Sumber dari buku ditulis urutan penulisannya dengan cara : nama belakang penulis, nama depan (dapat disingkat), tahun terbit, judul buku digarisbawahi, edisi, kota asal, penerbit.  Jika buku ditulis oleh lebih dari tiga orang ditulis et al
3. Sumbernya diluar jurnal dan buku
a. Berupa skripsi,tesis atau disertasi
Nama belakang, nama depan boleh disingkat (tahun). Judul skripsi, tesis atau disertasi. Jenis sumber dan penulis karya tersebut: tidak diterbitkan.
b. Berupa publikasi departemen seperti dari departemen pendidikan
Nama departemen.      (tahun). Judul sumber, kota terbit:Departemen disingkat.
c. berupa dokumen
Jenis dokumen  (tahun). Judul dokumen. Tempat terbit: Departemen
d. berupa makalah
Nama belakang penulis, Nama depan disingkat (tahun) “judul”. Makalah di keluarkan, Kota/tempat makalah dibuat.
e. berupa surat kabar
Nama belakanga, Nama depan disingkat. (tahun) “judul “. Nama surat kabar (edisi surat kabar)
4. Sumbernya dari Internet
a. Bila karya perorangan
pengarang/penyunting. (Tahun). Judul (edisi), [jenis medium] tersedia : alamat diinternet. [tanggal akses]
b. Bila bagian dari kolektif
pengarang/penyunting. (tahun). Dalam sumber (edisi),[jenis media]. Penerbit. Tersedia : alamat di internet [ tanggal akses]
c. Bila artikel dalam jurnal
pengarang. (tahun) judul. Nama jurnal [jenis media], volume (terbitan),
d. Bila artikel dalam majalah
Pengarang. (tahun,tanggal,bulan). Judul. Nama majalah [jenis media], volume, jumlah halaman. Tersedia : alamat di internet [tanggal diakses]
e. Bila artikel di surat kabar
Pengarang. (tahun, tanggal, bulan). Judul. Nama surat kabar [jenis media], jumlah halaman. Tersedia : alamat di internet [tanggal diakses]
f. Bila pesan dari E-mail
Pengirim (alamat e-mail pengirim). (Tahun, tanggal, bulan). Judul pesan.E-mail kepada penerima [alamat e-mail penerima]
D. JENIS-JENIS KARYA ILMIAH
Karya ilmiah bagi kalangan akademi khususnya mahasiswa banyak sekali jenisnya. Adapun beberapa jenis karya ilmiah adalah sebagai berikut :
1. Laporan Praktikum dan Laporan Penelitian
            Laporan praktikum dibuat setelah menyelesaikan praktikum sedangkan laporan penelitian dibuat setelah melakukan observasi dari penelitian dilapangan.       
2. Artikel Populer dan Artikel Ilmiah
Dalam penulisan artikel popular ini juga bersifat bebas dan tidak terikat oleh bahasa yang baku. Artikel ilmiah popular biasanya diterbitkan dalam surat kabar atau majalah. Lain halnya dengan artikel ilmiah popular, artikel ilmiah  khas dengan sesuatu yang banyak kaitannya dengan keilmuan, penulisannya bersifat teoritis. Biasanya artikel ilmiah ditulis dengan singkat padat dan jelas tetapi tidak mengurangi nilai-nilai keilmuan yang ada di dalamnya.
            Karena artikel ilmiah bukan sembarang artikel, maka dalam penulisan artikel ilmiah harus diseleksi secara ketat karena harus diperiksa ketelitian dalam penulisannya. Oleh karena itu dalam penerbitannya artikel ilmiah ada perhitungan bobot oleh orang atau ilmuan terkemuka dengan penilaian yang berbentukA,B,C,dan D.
            Bagi para ilmuan yang artikel ilmiahnya diterbitkan sampai ke internasional itu berarti dia diakui keilmuannya.
3. Disertasi
            Disertasi, juga dikatakan sebagai karya ilmiah, namun disertasi dibuat ketika mahasiswa S3 dapat mempertahankan disertasi di depan pengujinya. Pengujinya itu bias professor ataupun doctor yang ahli dalam bidangnya.
            Disertasi dibuat  berdasarkan penelitian yang sarat akan nilai keilmuannya. Mahasiswa dituntut untuk dapat mempertahan penelitiannya yang dibuktikan dengan fakta-fakta yang sangat detail serta dapat menemukan hal-hal baru teknik baru dalam menyelesaikan suatu masalah atau bidang keilmuan. Membuat disertasi berbeda halnya dengan membuat skripsi. Membuat disertasi dilakukan tanpa bimbingan.
4. Tesis
            Di jenjang S2 atau Pascasarjana dikenal istilah Tesis sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan gelar master nya. Tesis ditulis dengan terlebih dahulu melakukan penelitian yang nantinya di tuangkan menjadi pengetahuan baru, dengan dibantu pembimbing bagi mahasiswa yang akan menyelesaikan tesisnya.. Mahasiswa melakukan penelitian mandiri, menguji satu atau lebih hipotesis dalam mengungkapkan ‘pengetahuan baru’.
Tesis ditulis berdasarkan  metodologi; metodologi penelitian dan metodologi penulisan. Standarnya digantungkan pada institusi, terutama pembimbing. Dengan bantuan pembimbing, mahasiswa merencanakan (masalah), melaksanakan; menggunakan instrumen, mengumpulkan dan menjajikan data, menganalisis, sampai mengambil kesimpulan dan rekomendasi.
5. Skripsi
            Skripsi dibuat untuk menyelesaikan studi perkuliahan jenjang S1,  untuk mendapatkan gelar sarjana. Bobot skripsi adalah 6 SKS (satuan kredit semester). Dalam membuat skripsi pun mahasiswa dibimbing oleh dosen pembimbing dari awal penyusunannya sampai pada tahap akhir penyelesaian skripsi. Skripsi ditulis berdasarkan teori yang diperoleh dari sumber lain namun pendapat atau teori tersebut harus berasal dari data dan fakta lapangan yang objektif baik berdasarkankan observasi langsung dilapangan ataupun penelitian dilaboratorium dan kepustakaan.
Adapun, struktur menyusun skripsi adalah sebagai berikut :
Judul, lembar pengesahan, persembahan, kata pengantar, intisari, abstact, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel.
BAB 1 pendahuluan
1.1.latar belakang
1.2.rumusan masalah
1.3.Ruang lingkup dan batasan masalah
1.4.tujuan penulisan
1.5.manfaat penulisan
1.6.tinjauan pustaka
1.7.metodologi penelitian
1.studi literatur
2.analisis kebutuhan
3.perancangan sistem
4.implementasi sistem
5.testing sistem
1.8.sistematika penulisan
BAB 2 dasar teori
BAB 3 rancangan sistem
BAB 4 implementasi sistem
BAB 5 pengujian dan hasil
BAB 6 penutup
6.1.kesimpulan
6.2.saran
daftar pustaka
5. Makalah
            Makalah merupakan karya tulis yang sudah sangat tidak asing di kalangan akademisi. Makalah biasanya dibuat oleh mahasiswa atau ilmuan. Bahkan sering sekali para pendidik memberikan tugas membuat makalah sebagai latihan. Makalah bias berupa hasil keilmuan dengan bobot tinggi apabila dibuat oleh seorang ilmuan. Sedangkan makalah yang ditulis oleh para siswa/mahasiswa makalah dibuat karena untuk memenuhi tugas-tugas akademik.
Adapun cara membuat makalah secara struktural adalah sebagai berikut :
1. Kata Pengantar :
berisi sebuah ucapan puji syukur, kata-kata harapan, permohonan maaf atas kekurangan dan kelebihan penulisan, biasanya terdapat sedikit kata-kata pandangan yang ditulis dalam pembahasan.

2. Daftar isi
Daftar isi bertujuan untuk mempermudah pembaca untuk menemukan isi. Daftar isi di lampirkan setelah kata pengantar.

3. Pendahuluan
Pendahulan biasanya menguraikan isi yang ada dalam makalah. Dalam pendahuluan terdapat beberapa sub judul seperti latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat.

4. Pembahasan
Dalam pembahasan, yang dibahas adalah uraian kajian penulis dalam menuliskan teori dan jawabannya dalam masalah yang bahas.

5. Kesimpulan
Kesimpulan bukan berarti ringkasan isi, akan tetapi adalah makna yange dituangkan oleh penulis terhadap hasil tulisannya dalam pembahasan. Dalam membuat kesimpulanpun, sebaiknya pemakalah harus tertuju pada pendahuluan dan pembahasan.

6. Daftar Pustaka
Daftar Pustaka adalah sumber-sumber yang dijadikan referensi bagi penulis yang dijadikan teori dalam makalah tersebut.
E. SIMPULAN
            Karya ilmiah merupakan bagian dari sebuah tulisan yang berisi masalah yang ditulis oleh seseorang dengan di cantumkan penyelesaian masalahnya baik dari pengalaman yang didapat ataupun dari teori-teori yang ada.
            Dalam penulisannya pun ada teknik-teknik penulisannya yang sesuai dengan aturan. Karena karya ilmiah bersifat formal maka teknik pennulisan sangat perlu diperhatikan.
            Jenis karya ilmiah seperti makalah, laporan penelitian, laporan praktikum, skripsi, tesis disertasi. Jenis-jenis karya ilmiah ini secara umum dapat dikatakan sama, akan tetapi yang membedakannya dalam hal penulisan sistematika serta tujuan penulisannya saja.
Di Perguruan tinggi khususnya jenjang S1, mahasiswa banyak sekali dituntut untuk dapat membuat karya ilmiah yang biasanya disebut laporan praktikum, makalah, serta skripsi yang dijadikan tugas akhir untuk mendapatkan gelar. Baik sajana, master, ataupun doktor.




:) shanti astri noviani
building engineering of education

Selasa, 06 Maret 2012

PENTINGNYA EVALUASI PEMBELAJARAN DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR


BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Guru atau seorang pendidik tentu memiliki andil yang sangat besar dalam keberhasilan siswa ketika belajar di sekolah. Oleh sebab itu seorang guru harus memiliki keterampilan dan pengetahuan untuk memotivasi siswa dapat belajar. Guru yang baik tidak selalu merasa dirinya paling benar dan pintar akan tetapi murid dijadikan sebagai tempat sharing atau saling menukar ilmu. Akan tetapi, sebagai peserta didik murid akan menjadikan seorang guru itu sebagai motivator, mentor, atau sebagai salah satu sumber bagi mereka untuk mendapatkan ilmu dan untuk mengajukan pertanyaan, oleh sebab itu seharusnya guru memiliki pengetahuan yang luas, selalu mencari tahu dan selalu belajar.
Seorang guru dapat dikatakan telah memberikan pembelajaran jika terjadi perubahan tingkah laku terhadap siswanya tentunya kearah yang positif, juga menjadikan siswanya tahu dan mengerti tentang ilmu pengetahuan yang disampaikan. Selain itu, hal yang perlu diperhatikan seorang guru adalah memperhatikan tahapan evaluasi pembelajaran supaya dapat memberikan penilaian yang baik bagi siswanya.
1.2 Rumusan Masalah
            Dari latar belakang yang telah diuraikan maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :
- Apakah pengertian evaluasi pembelajaran?
- Apa pentingnya seorang guru melakuakan evaluasi pembelajaran dengan baik?
- Apa yang dimaksud dengan penilaian, pengukuran dan evaluasi?
- Apa peran guru dalam evaluasi pembelajaran?
1.3 Tujuan
            Adapun tujuan dibuat makalah ini adalah :
- Mengetahui pengertian evaluasi pembelajaran
- Mengetahui pentingnya seorang guru melakukan evaluasi pembelajaran dengan baik
- Mengetahui maksud dari penilaian, pengukuran, dan evaluasi
- Mengetahui peran guru dalam evaluasi pembelajaran
1.4 Manfaat
            Manfaat yang didapat dari tujuan di atas adalah :
Kita dapat memiiki gambaran tentang evaluasi pembelajaran yang baik dan benar sehingga  kita dapat memberikan evaluasi kepada siswa secara objektif
------------------------------------------------------------------------------------------------------------

BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi merupakan suatu proses yang dapat dijadikan salahsatu acuan oleh seorang pendidik untuk mengetahui berhasil atau tidaknya proses belajar mengajar. Menurut para ahli yang mengemukakan pengertian evaluasi antara lain Davies mengemukakan bahwa evaluasi merupakan proses untuk memberikan atau menetapkan nilai kepada sejumlah tujuan, kegiatan, keputusan,unjuk kerja, proses, orang, maupun objek. Menurut Wand dan Brown, evaluasi merupakan suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu.  
            Maka dapat disimpulkan bahwa pengertian evaluasi adalah proses yang sistematis dalam menentukan nilai atau tujuan tertentu. Adapun pengertian dari evaluasi pembelajaran merupakan penilaian kemampuan belajar siswa atau yang biasa disebut peserta didik  yang dilakukan secara berkala, baik berupa ujian tes tertulis maupun tidak tertulis sebagai pertanggungjawaban seorang guru dalam melakasanakan pembelajran. Karakteristik siswa yang dijadikan penilaian adalah tampilan siswa dalam bidang kognitif (pengetahuan), Afektif (sikap) dan psikomotorik (keterampilan).
2.2 Pentingnya Seorang Guru melakukan Evaluasi Pembelajaran dengan Baik
            Seorang guru dapat dikatakan berhasil dalam memberikan pembelajaran apabila telah terjadi perubahan tingkah laku siswa atau pengetahuan siswa ke arah yang lebih positif atau lebih baik. Oleh karena itu, guru memiliki andil yang sangat besar dalam keberhasilan siswanya. Oleh sebab itu, sangat penting bagi seorang guru mengevaluasi siswanya dengan car yang baik dan objektif. Sesuai dengan salah satu peran guru yang disebutkan bahwa guru merupakan evaluator artinya, untuk mengetahui sejauh mana proses belajar dilakukan selain itu guru dharus dapat mengoreksi apakah cara pembelajarannya itu harus diperbaiki atau dipertahankan.
            Pentingnya evaluasi bagi guru bertujuan untuk:
a. Menggambarkan kemampuan belajar siswa
b. mengetahui tingkat keberhasilan proses belajar mengajar
c. Menentukan tindak lanjut hasil penilaian (akan diperbaiki atau dipertahankan)
d. memberikan pertanggungjawaban
            Adapun prosedur dalam membuat evaluasi pembelajaran adalah sebagai berikut :
a. Membuat perencanaan
- Merumuskan tujuan evaluasi
- Menyusun kisi-kisi
- Menulis soal
- Uji coba dan menganalisis soal
- Revisi dan merakit soal
b. Pengumpulan data
c. Pengoalahan dan Penafsiran
d. Laporan
e. Pemanfaatan Evaluasi.
2.3 Pengertian Pengukuran, Penilaian dan Evaluasi
            Menurut Wiersma dan Jurs mengemukakan perbedaan antara evaluasi pengukuran dan penilaian. Mereka berpendapat bahwa Evaluasi adalah suatu proses yang mencakup pengukuran dan penilaian.Evaluasi memiliki cakupan yang luas.
1.         Pengukuran (Measurment)
            Pengukuran (Measurment) merupakan suatu proses dalam menentukan kuantitas. Dalam proses pembelajaran diartikan sebagai pemberian angka pada status atribut atau karakteristik tertentu yang dimiliki oleh orang, hal, atau obyek tertentu menurut aturan atau formulasi yang jelas.. Definisi  pengukuran menurut beberapa ahli antara lain :
-          Menurut Mahrens; pengukuran dapat diartikan sebagai informasi berupa angka yang diperoleh melalui proses tertentu.
-          Menurut Suharsimi Arikunto; pengukuran adalah membandingkan sesuatu dengan suatu ukuran
-          Menurut Lien; pengukuran adalah sejumlah data yang dikumpulkan dengan menggunakan alat ukur yang objektif untuk keperluan analisis dan interpretasi

2.         Penilaian (Assessment)
            Penilaian atau Assessment merupakan Peroses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan kualitas yaitu nilai dan arti dari hasil belajar peserta didik atau pengambilan keputusan dapat dikatakan baik atau tidaknya sesuaidengan kriteria.
            Adapun menurut beberapa ahli tentang pengertian penilaian adalah sebagai berikut :
-          Menurut Suharsimi Arikunto; menilai adalah mengambil keputusan terhadap sesuatu  dengan baik, penilaian yang bersifat kuantitatif
-          Menurut Mahrens; penilaian adalah suatu pertimbangn professional atau proses yang memungkinkan seseorang untuk membuat suatu pertimbangan mengenai nilai sesuatu

 3.         Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi merupakan suatu proses yang dapat dijadikan salahsatu acuan oleh seorang pendidik untuk mengetahui berhasil atau tidaknya proses belajar mengajar.
Adapun pendapat dari beberapa ahli mengenai pengertian evaluasi adalah sebagi berikut :
-          Menurut Norman E. Grounloud; evaluasi dalah suatu proses yang sistematik dan berkesinambungan untuk mengetahui efisien kegiatan belajar mengajar dan efektifitas dari pencapaian tujuan instruksi yang telah ditetapkan.
-          Menurut Edwin Wond dan Gerold W. Brown; evaluasi pendidikan atau proses untuk menentukan nilai dari segala sesuatu yang berkenaan dengan pendidikan
-          Evaluasi adalah proses pengukuran dan penilaian untuk mengetahui hasil belajar yang telah dicapai seseorang.

4.         Tes

Tes berasal dari bahasa latin “testum” yang berarti sebuah piringan atau jambangan dari tanah liat. Istilah ini dipergunakan dalam lapangan psikologi dan selanjutnya hanya dibatasi sampai metode psikologi, yaitu suatu cara untuk menyelidiki seseorang. Penyelidikan tersebut dilakukan mulai dari pemberian suatu tugas kepada seseorang atau untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu. Pada hakikatnya tes adalah suatu alat yang berisi serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau soal-soal yang harus dijawab oleh peserta didik untuk mengukur suatu aspek perilaku tertentu. Dengan demikian, fungsi tes adalah sebagai alat ukur.

Fungsi tes adalah :
1. Sebagai salah satu alat ukur keberhasilan bagi siswa
2. Sebagai alat ukur keberhasilan pengajaran bagi guru

Dalam hal ini hubungan dari evaluasi, pengukuran penilaian dan tes dapat digambarkan seperti berikut ini :







 



           Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa evaluasi memiliki cakupan yang luas dalam pembelajaran. Gambar di atas dapat diuraikan bahwa dalam evaluasi pembelajaran ada komponen-kkomponen untuk melakukan evaluasi tersebut yaitu penilaian. Dalam penilaian kita melakukan suatu proses yang dinamakan pengukuran. Pengukuran dapat dilakukan dengan cara memberikan tes kepada siswa, baik itu tertulis maupun tidak tertulis.
Sebenarnya antara evaluasi dan penilaian memiliki persamaan juga perbedaan. Persamaanya sama-sama menentukan/menilai tentang suatu objek. Sedangkan perbedaannya Penilaian hanya memiliki ruang lingkup yang sempit atau hanya menilai salahsatu aspek saja. Sedangkan memiliki cakupan yang luas mencakup semua komponen yang ada dalam sistem tersebut baik internal maupun eksternal.

2.3 Peran Guru dalam Evaluasi Pembelajaran

            Dalam proses evaluasi pembelajaran, guru berperan sebagai Evaluator yang berfungsi untuk mengetahui berhasil atau tidaknya seorang guru dalam proses pembelajaran, atau evaluasi juga dapat dikatakan sebagai penentu untuk mengetahui apakah proses/cara belajar mengajar itu harus dipertahankan atau diperbaiki lagi. Oleh sebab itu, peran guru disini sangat menentukan. Dalam peraturan pemerintah No. 41 Tahun 2007, tentang standar proses dinyatakan bahwa evaluasi proses pembelajaran dilakukan untuk menentukan kualitas pembelajaran secara keseluruhan, mencakup tahap perencanaan proses pembelajaran, dan penilaian hasil pembelajaran. Evaluasi proses pembelajaran diselenggarakan dengan cara:
-          Membandingkan proses pembelajaran guru dengan standar proses
-          Mengidentifikasi kinerja guru sesuai dengan kompetensi guru.
-        -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------   
BAB 3
PENUTUP
3.1 SIMPULAN
            Evaluasi dapat dikatakan sebagai suatu proses untuk menentukan berhasil atau tidaknya tujuan yang telah ditentukan. Evaluasi sangat berguna sekali baik bagi guru maupun bagi siswa. Bagi seorang guru atau pendidik evaluasi berfungsi sebagai tolak ukur apakah guru itu berhasil atau tidak dalam memberikan pengajarannya. Pengajaran dapat dikatakan berhasil apabila terlihat perubahan tingkah laku atau perubahan siswa ke arah yang lebih baik. Sedangkan bagi siswa evaluasi berfungsi sebagai tolak ukur dirinya dalam belajar, mampu tidaknya siswa menerima evaluasi yang telah ditentukan oleh guru, maksimal atau belum siswa itu mengikuti pembelajaran.
            Evaluasi memiliki cakupan sistem yang luas. Yang termasuk di dalamnya adalah penilaian, pengukuran, dan tes. antara evaluasi dan penilaian memiliki persamaan juga perbedaan. Persamaanya sama-sama menentukan/menilai tentang suatu objek. Sedangkan perbedaannya Penilaian hanya memiliki ruang lingkup yang sempit atau hanya menilai salahsatu aspek saja. Sedangkan memiliki cakupan yang luas mencakup semua komponen yang ada dalam sistem tersebut baik internal maupun eksternal.
3.2 SARAN
Sebagai seorang pendidik sangat penting guru memahami evaluasi pembelajaran dan mengetahui komponen yang ada di dalamnya. Selain guru harus memiliki pengetahuan yang luas guru juga harus terampil dalam memberikan pengajaran. Evaluasi pembelajaran juga harus dilakukan oleh seorang guru untuk menentukan tahap perlu dilakukan oleh seorang pendidik untuk menentukan kualitas pembelajaran apakah pembelajaran itu perlu diperbaiki atau dipertahankan.

Semoga bermanfaat :)

shanti astri noviani
pendidikan teknik bangunan 2010






Pentingnya Cream SPF bagi kulit

 ANDA sering beraktivitas di luar kantor dan kulit Anda sering terpapar sinar matahari secara langsung? Jika iya, cobalah pelindung kulit yang satu ini, krim tabir surya alias sunblock. Selain bisa melindungi kulit dari kekusaman, sunblock juga bermanfaat  mencegah kulit menjadi gelap akibat terbakar sinar matahari.
Dari pengalaman nih ada cream tabir surya yang recomended. ni contohnya :

KOMPOSISI :


Octyl methoxycinnamate, Oxybenzone, Microtitanium dioxide, Methyl benzilidene camphor, Butyl methoxy DIBENZOIL methane.cetil alcohol,tocopherol acetate,red ion oxide,Cl No. 77492, Sodium lauryl sulphate, Propyl paraben, Methyl paraben, Aloe vera, Purified water.



SIFAT-SIFAT :

-Tidak berminyak dan tidak lekat-lekat.
-Tidak mengandung Vaselin, Minyak  mineral dan Alkohol.
-Bebas dari wewangian.
-Tidak terhapus karena berenang dan berkeringat.
-Dapat dipakai sebagai alas make up yang baik.
-Diberi warna yang  sesuai  dengan warna kulit pada umumnya.


KEGUNAAN : 


Krim pelindung terhadap sinar matahari yang mengandung Aloe Vera dan Vitamin E, bekerja melindungi kulit akibat pengaruh buruk sinar matahari sekaligus menjaga kelembaban kulit sehingga tetap lembut, halus.dan tidak kering. Dapat dipakai sebagai alas make up yang baik.



CARA PEMAKAIAN :


Sebelum bepergian keluar kena sinar matahari, oleskan krim tipis-tipis pada bagian kulit yang akan dilindungi. Pastikanlah bahwa seluruh kulit tersebut telah tertutupi dan bilamana perlu ulangi pemakaian untuk memastikan suatu perlindungan yang cukup. Hilangkan krim pada waktu malam hari dengan memakai krim/susu pembersih atau dengan sabun dan air dan pakailah kembali waktu pagi hari.





tapi untuk urusan kosmetika bagi semua orang itu tergantung sih suka cocok-cocokan. ini hanya sekedar share aja.. semoga bermanfaat. :) thx